Friday, May 18, 2012

PENATALAKSANAAN AKNE PADA REMAJA



Terjadinya akne pada masa pubertas dan mengenai hampir semua remaja usi 13 – 19 tahun. Akne merupakan penyakit terbanyak pada remaja laki – laki maupun perempuan, terutama pada usia 15 – 18 tahun. Penderita remaja dengan lesi akneyang berat, apa lagi dengan jaringan parut, umumnya merasa malu dan rendah diri, kadang – kadang merasa cemas dan depresi. Kehilangan rasa percaya diri dapat menyebabkan penderita tidak mau sekolah atau bertemu dengan orang lain. Penatalaksanaan akne adalahmerupakan gabungan antara seni dan ilmu pengetahuan. Tujuan penatalaksanaan akne yaitu; mempercepat penyembuhan, mecegah sedapat mungkin pembentukan akne baru, dan mencegah terjadinya jaringan parut yang permanen.
Prinsip Umum Penatalaksanan Akne
Secara umum penatalaksanaan akne memerlukan kerjasama yang baik antara penderita dan dokter yang merawatnya. Kepada penderita harus diterangkan bahwa akne terjadi karena berbagai faktor antara lain jenis kulit, perubahan hormonal, dan faktor – faktor eksternal. Oleh karenanya pengobatan akne memakan waktu yang lama serta memerlukan kedisiplinan serta keteraturan, bahkan perlu memperbaiki pola hidup. Kebersihan kulit wajah [erlu diperhatikan, terutama untuk senantiasa menjaga kulit bebas dari kelebihan minyak, sisa keringat, debu, dan kotoran lainnya.
Pengobatan yang terbaik harus mengatasi semua faktor etiopatologi akne, dengan mempertimbangkan derajat penyakit dan lesi yang dominan, serta asper psikologis penderita.
Pengobatan Topikal
Indikasi pengobatan topikal ialah penderita akne normal. Pengobatan yang topikal yang rasional ditujukan untuk mengatasi 4 faktor patofisiolosi akne, yaitu hiperkeratinisasi yang menyebabkan sumbatan duktus pilosebaseus, peningkatan produksi sebum, kolonisasi bakteri, dan inflamasi. Kombinasi dari berbagai preparattopikal misalnyatretinoin, benzoid peroksida antu antibiotika topikal tertentu ( misalnya eritromisin, klindamisin ) serta injeksi intralesi kortikosteroid pada lesi nodulokistik adalah contoh pengobatan topikal yang mengatasicfaktor patofisiologi akne.
Saat ini telah dikembangkan berbagai preparat topikal baru, misalnya isotretinoidvtopikal yang cara kerjanya mirip dengan tretinoid tetapi iritasinya lebih ringan. Adapalen adalah retinoid topikal mutakhir derngan efek terapi yang setara dengan tertinoin, tetapi lebih sedikit menyebabkan iritasi dibandingkan dengan tretinoin.
Pengobatan Sistemik
Pengobatan sistemik ditujukan untuk penderita akne sedang atau berat. Biasanya ikombinasi dengan obat topikal.obat – obat sistemik untuk akne terdiri atas golongan antibiotik, hormon, dan retinoid (isotretinoin). Isotretinoin san at efektif untuk akne karena dapat mengatasi berbagai penyebab akne, yaitu menurunkan 80% produksi sebum, menekan komedogenesis, menurunkan jumlah Propionbacterium acnes (P. Acnes) di duktus pilosebaseus dan permukaan kulit, serta menghambat kemotaksis leukosit. Indikasi isotretinoid ialah akne derajat berat, akne sedang yang sering kambuh, akne seboroika, pasien akne dengan bakat keloid, dan pasien akne dengan masalah stres psikologis.
Bahan Dasar Kosmetik
Bahan yang sering dipakai dalam bahan kosmetik dan perawatan kulit, antara lain : air, bahan yang larut dalam air, bahan yang larut dalam minyak, bahan aktif, emulsifier, pengawet, dan pewarna.
Emulsifier
Emulsifier adalah bahan yang sanggup bergabung dengan bahan minyak dan air sehingga membentuk campuran yang stabil yang disebut emulsi. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 80% emulsifier sintetik menimbulkan efek samping. Efek samping yang sering dijupai antara lain berupa dermatitis kontak iritan, terutama pada kulit yang bermasalah, misalnya tipe kulit kering dan dermatitis atopik.
Jenis emulsifier dakam kosmetik, antara lain alkoxylated alkohols, alkoxylated amides, alkoxylated carboxylic adds, dan  fatty alcohols. Emulsifier alami jarang menimbulkan efek samping, sebagai contoh lecithin yang termasuk dalam golongan fosfolipit yang dibuat dari minyak soybean. Bahan ini masih jarang ditemukan dalam kosmetik karena harganya cukup mahal.
Pengawet
Produk kosmetik, terutama yang mengandung air, dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme sebagai berikut :
Ø  Bakteri negatif – gram : staphylococcus aureus, streptococcus sp.
Ø  Bakteri positif – gram : pseudomonas aeruginosa, E. Coli, E. Aerogenes.
Ø  Jamur : aspergillus niger, penisillium sp, candida sp.
Bahan pengawet dalam produk kosmetik berguna untuk menjaga kestabilan dan keamanan produk. Contoh pengawet adalah paraben esters (metil -, propil -, butil -, dan etil -), imidazolidinyl urea (Germall 115), quaternium 15, formaldehida, bromopol, dan kathon CG. tidak ada produksi kosmetik yang bebas bahan pengawet. Umumnya produk yang menyebutkan tanpa pengawet biasanya mengandung bahan yang juga berfungsi sebagai pengawet, misalnya minyak essential eucalyptus, origanum, savory, lemongrass, serta beberapa jenis alkohol dan asam organik.

No comments:

Post a Comment