Friday, September 30, 2011

ASKEP DIABETES MELLITUS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. M
DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RUANG ................ RS. AMINAH Jl. VETERAN No. 12 BLITAR

A. Pengkajian ( 09-07-2007, j: 08.00 WIB)

1. Identitas klien
Nama                           : ..............................................
Umur                           : ...... th
Jenis kelamin               : laki-laki/ Perempuan
Suku/bangsa                : Jawa/Indonesia
Agama                         : Islam
Pekerjaan                     : ...............................
Pendidikan                  : ...............................
Alamat                                    : .....................................
Alasan dirawat          : Klien mengeluh sesak

2. Riwayat Keperawatan
2.1 Riwayat Penyakit sebelumnya
................................................................................................................................................................................................................................................................

2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Klien batuk sudah 2 bulan , batuk kadang disertai sesak , klien merasa sesak meningkat sehabis jalan, selain itu badan juga terasa lemas. Selanjutnya oleh keluarga klien dibawa ke IRD dengan tanda-tanda vital : T: 120/70 mmHg, S: 36 oC, Nadi: 104 x/mt, RR: 44 x/mt, GCS 4-5-6, mendapat terapi regulasi cepat insulin 4 unit iv /jam, infus Na Cl 0,9 % mulai jam 02.30 s.d 05.30 WIB 2 fles, dapat terapi Nabic 2 x 100 cc (04.30 dan 05.30 WIB), jam 06.30 klien dirawat di RPI.

2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga
............................................................................................................................Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kencing manis


3. Observasi dan Pemeriksaan fisik
1)      Keadaan Umum: Klien tampak lemah, GCS : E: 4, V: 5, M: 6
2)      Tanda-tanda vital:
  • Suhu axilla: 36,5 °C
  • Nadi: 100 x/menit teratur
  • Tekanan darah: 110/60 mmHg pada lengan kiri     dengan posisi berbaring
  • RR: 36 x/menit
3)      Sistem tubuh
3.1 Pernafasan (B1:Breathing)
  • Sesak (+), trakhea : deviasi (-)
  • Suara tambahan: ronkhi  (-) dan whezing (-)
  • Bentuk dada simetris
  • Dispneu +, orthopneu +, retraksi dada +
3.2 Cardiovasculer (B2: Bleeding)
  • Nyeri dada (-), sakit kepala (-)
  • Suara jantung: S1 dan S2 normal, gangguan irama(-), suara tambahan (-)
  • Edema ektrimitas bawah (+)
3.3 Persyarafan (B3: Brain)
  • GCS : E: 4, V: 5, M: 6 total nilai 15
  • Kepala dan wajah : rambut tipis hampir 90% beruban
  • Mata : Sklera : putih, konjungtiva : merah muda, Pupil isokor
  • Leher : tidak ada pembesaran tiroid
  • Persepsi sensori:
-          Pendengaran : kanan kiri normal
-          Penciuman : dalam batas normal
-          Pengecapan: Dapat merasakan manis, asin dan pahit
-          Penglihatan:
Kanan: Visus 5/6
Kiri: visus 5/6 
-          Perabaan: Dapat merasakan panas, dingin, dan tekanan



     3.4 Perkemihan (B4: Bladder)
  • Produksi urine : + 2040 cc/24 jam
  • Warna : kuning jernih
  • BAK menggunakan dower katheter
3.5 Pencernaan (B5: Bowel)
  • Mulut dan tenggorok: Gigi bagian atas banyak yang tanggal (tinggal 1), mulut bersih tidak ada pembesaran tonsil
  • Abdomen: Bising usus dalam batas normal, distensi abdomen (-).
  • Rectum: Hemmoroid (-).
  • BAB: 1 x/hari, konsistensi lunak
  • Diet: B1  (2100 kalori)
3.6 Tulang- Otot- Integumen (B6: Bone)
  • Sendi bergerak bebas
  • Tulang belakang : Kiposis(-), lordosis (–)
  • Kulit: sawo matang
  • Akral hangat
  • Turgor: cukup
3.7 Sistem Endokrin
  • Dapat terapi insulin
4)      Data psikis
  • Klien mengatakan agar salah satu anaknya diperbolehkan menunggu dia
5)   Data Sosial/interaksi
  • Klien tidak mengenal orang-orang sekitarnya
  • Dukungan keluarga terhadap klien cukup
  • Klien sangat kooperatif saat berinteraksi dengan perawat
6)   Data spiritual
  • Konsep tentang penguasa kehidupan: Alloh adalah satu-satunya penguasa alam
  • Sumber kekuatan/harapan disaat sakit: Alloh
  • Ritual agama yang dilakukan saat ini adalah berdo’a
  • Tidak ada upaya kesehatan yang bertentangan dengan agama
  • Klien percaya bahwa Alloh akan menolong ia
  • Klien mengatakan bahwa mungkin penyakitnya adalah cobaan dari Alloh

4. Pemeriksaan Penunjang:
1)      Radiologi
  • Thoraks foto: 24-3-2003 Hasil kesan: Cardiomegali dan Congesti pulmonum
2)      Laboratorium
a.      Pemeriksaan darah (0   -07-2007)
Hb             : 11,6 gr%                    (13,4-17,7 gr %)
Leukosit    : 7,7 x109                            (4,3-6,3 x109)
Trombosit : 289 x109                    (150-350x109)
PCV          : 0,35
Analisa Gas Darah : 0   -07-2007
- pH           : 7,257
- PCO2      : 25,3 mmHg
- PO2         : 112,3 mmHg
- HCO3-    : 11,0 mmol/L
- BE           : - 14,0
Kalium elektrolit   : 3,73 meq/L
Natirum                 : 125 meq/l
GDA                     : 445 mg/dl
5. Terapi:
  • Restriksi cairan 500 cc/24 jam
  • Infus Na Cl 0,9% sesuai produksi urine
  • Ceftriaxon 2 x 1 gr iv
  • Insulin 3 x 4 unit sc
  • Insulin pump 24 unit dalam 24 cc (1cc /jam)
  • Drip nabic 100 meq/24 jam
  • Lasix 1 - 0 – 1 (iv)
  • Captopril 3 x 12,5 mg (oral
  • ISDN 3 x 5 mg (oral)


           


ANALISA DATA

No.
Data
Kemungkinan penyebab
Masalah
1
24-3-2003
J. 08.00 WIB
DS : Klien mengatakan nafasnya terasa sesak
DO :
·     RR : 36 x/mt
·     T : 110/60 mmHg,
·     Nadi : 100 x/mt
·     Suhu : 36,5 °C
·     Pernafasan push lip, orthopneu, dispneu
·     Hasil BGA :
- pH                 : 7,257
- PCO2            : 25,3 mmHg
- PO2               : 112,3 mmHg
- HCO3-          : 11,0 mmol/L
- BE                 : - 14,0
Gangguan reseptor insulin

Peningkatan proses glikolisis dan glukoneogenesis
 

Pembentukan benda keton


 

Rangsang metabolisme anaerob


 

Asidosis metabolik

Pola nafas tidak efektif
2.
24-3-2003
J. 08.00 WIB
DS : -
DO :
GDA : 445 mg/dl
PCV : 0,35
Na 125 mEq/L, K: 3,73 meq/L
Bibir kering,
Produsi urine : 2040 cc/24jam
Peningkatan kadar glukosa darah


 

Hiperosmolaritas darah
 

Bergesernya cairan intrasel ke ekstrasel


 

Dehidrasi jaringan (sel)

GangguanKeseimbangan cairan dan elektrolit
3.
24-3-2003
J. 08.00 WIB
DS : Klien mengatakan tidak nafsu makan
DO :
Dirumah tidak mau makan mulai tadi malam
·         Turgor kulit cukup
·         Badan nampak kurus
·         BB dan TB tidak bisa dievaluasi
·         Makan pagi hanya 1 sendok
Klien tampak lemah
Penurunan Insulin/ggn reseptor


 

Uptake sel <<


 

Rangsang Katabolisme >>


 

Pemakaian simpanan energi >>


 

Energi >>


Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh





PRIORITAS  DIAGNOSA KEPERAWATAN

  1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik

  1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemi

      3.   Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan katabolisme,        intake yang kurang

Rencana Perawatan

Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik
Tujuan : Pola nafas teratur, normopnea
Dengan kriteria:
·         Ronchi –
·         PCH (-)
·         Tanda-tanda sianosis (-)
·         Gas darah arteri dalam batas normal

Intervensi
Rasional
Kaji pola nafas tiap hari
Pola dan kecepatan pernafasan dipengaruhi oleh status asam basa, status hidrasi, status cardiopulmonal dan sistem persyarafan. Keseluruhan faktor harus dapat diidentifikasi untuk menentukan faktor mana yang berpengaruh/paling berpengaruh
Kaji kemungkinan adanya secret yang mungkin timbul
Penurunan kesadaran mampu merangsang pengeluaran sputum berlebih akibat kerja reflek parasimpatik dan atau penurunan kemampuan menelan
Kaji pernafasan kusmaul atau pernafasan keton
Paru-paru mengeluarkan asam karbonat melalui pernafasan yang menghasilkan kompensasi alkalosis respiratorik terhadap keadaan ketoasidosis. Pernafasn yang berbau keton berhubungan dengan pemecahan asam ketoasetat dan harus berkurang bila ketosis harus terkoreksi
Pastikan jalan nafas tidak tersumbat
Pengaturan posisi ekstensi kepala memfasilitasi terbukanya jalan nafas, menghindari jatuhnya lidah dan meminimalkan penutupan jalan nafas oleh sekret yang munkin terjadi
Berikan bantuan oksigen
3ltr/mt
Pernafasan musmaull sebagai kompensasi keasaman memberikan respon penurunan CO2 dan O2, Pemberian oksigen sungkup dalam jumlah yang minimal diharapkan dapat mempertahankan level CO2 
Kaji Kadar AGD setiap hari, bila memungkinkan
Evaluasi rutin konsentrasi HCO3, CO2 dan O2 merupakan bentuk evaluasi objektif terhadap keberhasilan terapi dan pemenuhan oksigen

Diagnosa keperawatan 2
Gangguan keseimbangan cairan dan elektolit berhubungan dengan peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
Tujuan : Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai dengan nilai laboratorium dalam batas normal

Intervensi
Rasional
Kaji riwayat pengeluaran berlebih : poliuri, muntah, diare
Memperkirakan volume cairan yang hilang. Adanya proses infeksi mengakibatkan demam yang meningkatkan kehilangan cairan IWL
Pantau tanda vital
Hipovolemia dapat dimanivestasikan dengan hipotensi dan takikardi. Perkiraan berat ringannya hipovolemia dapat dibuat ketika tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari 10 mmHg dari posisi berbaring ke posisi duduk/berdiri
Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrana mukosa
Indikator tingkat hidrasi atau volume cairan yang adekuat
Pantau masukan dan pengeluaran
Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan terapi yang diberikan
Berikan cairan paling sedikit 2500 cc/hr bila tidak ada kontraindikasi
Mempertahankan hidrasi dan volume sirkulasi
Catat hal-hal seperti mual, nyeri abdomen , muntah, distensi lambung
Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, yang seringkali akan menimbulkan muntah dan secara potensial akan menimbulkan kekurangan cairan atau elektrolit
Kolaborasi

Berikan  NaCl 0,9 % sesuai produksi urine dengan atau tanpa dekstrose
Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajad kekurangan cairan dan respon pasien individual
Pantau pemeriksaan laboraorium : Ht, BUN/Creatinin, Na, K
Na menurun mencerminkan perpindahan cairan dari intrasel (diuresis osmotik). Na tinggi mencerminkan dehidrasi berat atau reabsorbsi Na akibat sekresi aldosteron.
Hiperkalemia sebagai repon asidosis dan selanjutnya kalium hilang melalui urine. Kadar Kalium absolut tubuh kurang
Berikan Bikarbonat, 100 cc/24 jam
Diberikan dengan hati-hati untuk memperbaiki asidosis




Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan katabolisme, intake yang kurang
Tujuan : Berat badan stabil dan tingkat kekuatan energi tetap

Intervensi
Rasional
Timbang BB tiap hari, jika memungkinkan
Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat termasuk absorbsi dan utilisasinya
Tentukan program diet B1 2100 kalori
Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan teraupetik
Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen, perut kembung, mual,  muntahan makanan yang belum sempat dicerna
Hiperglikemia dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat menurunkan motilitas/fungsi lambung (distensi dan ileus paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan intervensi
Libatkan keluarga/pasien dalam perencanaan makanan
Meningkatkan rasa keterliatan keluarga; memeberikan informasi pda keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi klien
Observasi tanda hipoglikemia : penurunan kesadaran, kulit lembab/dingin, nadi cepat, lapar, sakit kepala, peka rangsang
Karena metabolisme karbohidrat mulai terjadi (gula darah akan berkurang, dan sementara tetap diberikan insulin maka hipoglikemia mungkin terjadi tanpa memperhatikan perubahan tingkat kesadaran. Ini harus ditangani dengan cepat dan ditangani melalui protokol yang direncanakan
Kolaborasi

Lakukan pemeriksaan gula darah denggan menggunakan finger stick
Analisa di tempat tidur terhadap gula darah lebih akurat dibandingkan dengan reduksi urine
Pantau pemeriksaan laboratorium seperti glikosa darah, aseton, pH dan HCO3
Gula darah akan menurun perlahan dengan pengantian cairan dan terapi insulin terkontrol. Dengan pemberian insulin optimal, glukosa akan masuk dalam sel dan digunakan untuk sumber kalori. Jika hal ini terjadi kadar aseton akan menurun dan asidosis dapat dikoreksi
Berikan pengobatan insulin secara teratur 3 x 4 unit (sc) dan insulin siring pump 24 unit dalam 24 cc (1cc/jam)
Insulin reguler memiliki awitan cepat karenanya dengan cepat pula membantu memindahkann glukosa dalam sel. Pemberian melalui IV merupakan rute pilihan utama karena absorbsi jaringan subkutan tidak menentu/lambat.








IMPLEMENTASI & EVALUASI

Tanggal 24 Maret 2003
Diagnosa I : Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
08.00

08.04

08.10



10.00


12.00



Mengkaji pernafasan

Mengatur posisi semi fowler

Memonitor  kepatenan sistem oksigen
Oksigen masuk 3L/mnt

Mengkaji pernafasan
RR : 34 X/mnt, Kussmaull, PCH (-)
Ronchii (-) Wheezing (-)
Mengkaji pernafasan
RR : 36 X/mnt, Kussmaull, PCH (-) Ronchii (-) Wheezing (-)


S : -
O : Posisi semi fowler
RR 34 X/mnt, PCH (-) Ronchii (-) Wheezing (-)
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan


Tanggal 24-3- 2003
Diagnosa II : Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
08.00


08.10


08.30



11.00


12.00
13.00

13.30
Mengkaji TD dan nadi
TD: 110/600 N: 100 X/mnt S: 36,5 oC
CRT 2 detik, Kulit Pucat
Menentukan Intake dan Output Cairan harian
Memonitor kelancaran dan kepatenan infus
Infus PZ lancar, jumlah tetesan 14 tts/mnt
Mengkaji TD dan Nadi
TD: 110/60 mmHg N : 100 X/mnt S : 36,5 oC
Memberikan nabic 100cc/24 jam
Mengecek insulin pump 24 unit dalam 24 cc/24 jam (1 cc/jam)
Mengukur TD dan Nadi
TD : 100/60 mmHg N : 102 X/mnt S : 36,5 oC

S : -
O :
TD : 110/60 mmHg, N : 102 X/mnt S : 36,6 oC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan





Tanggal 24-3- 2003
Diagnosa III : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan katabolisme, penurunan intake
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
08.30


09.00


12.00


12.30





Mengkaji tanda kurang nutrisi
BB tidak dapat ditimbang setiap hari, mulut kering dan kotor,
Mengkaji faktor resiko peningkatan kebutuhan metabolisme  sesak yang terus menerus
Memberikan makanan B1 2100 kalori
Klien tidak muntah, hanya 1 sendok
Membantu pengukuran kadar gula darah Acak dengan Fingertip


S : -
O :
GDA 236mg/dl, Makanan siang hanya 3 sendok insulin 4 unit sc tidak diberikan A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan


Tanggal 25-3-2003
Diagnosa I : Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
14.00

14.10

15.00




16.00


19.00
Mengkaji pernafasan

Mengatur posisi semi fowler

Memonitor  kepatenan sistem oksigen
Oksigen sering terlepas karena pasien gelisah

Mengkaji pernafasan
RR : 34 X/mnt, PCH (-)
Ronchii (-) Wheezing (-)
Mengkaji pernafasan
RR : 36 X/mnt, Kussmaull, PCH (-) Ronchii (-) Wheezing (-)


S : -
O :
RR 34 X/mnt, PCH (-) Ronchii (-) Wheezing (-)
·     Hasil BGA:
- pH     : 7,526
- PCO2: 34,3
- PO2   : 99,9g
- HCO3-: 27,8l/L
- BE     : + 5
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan

Tanggal 25-3- 2003
Diagnosa II : Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
14.30


14.35
14.40



16.00


16.30


20.00
Mengkaji TD dan nadi
TD: 110/60 N: 100 X/mnt S: 36,5 oC
CRT 2 detik, Kulit Pucat
Memonitor kelancaran dan kepatenan infus
Infus PZ lancar, jumlah tetesan 14 tts/mnt
Mengkaji TD dan Nadi
TD: 110/60 mmHg N : 100 X/mnt S : 36,5 oC
Mengecek insulin pump 24 unit dalam 24 cc/24 jam (1 cc/jam)
Jam 17.00 stop
Mengukur TD dan Nadi
TD : 100/60 mmHg N : 102 X/mnt S : 36,5 oC
Menentukan Intake dan Output Cairan harian


S : -
O :
TD : 110/70g, N : 100X/mnt S : 37, 0 oC,
I:1000 cc, urine: 800 cc
Infus lancar
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan

Tanggal 25-3- 2003
Diagnosa III : Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan katabolisme, penurunan intake
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
14.00



18.00


18.30


 Memberikan makanan B1 2100 kalori
Klien tidak muntah, hanya 3 sendok

Membantu pengukuran kadar gula darah Acak dengan Fingertip

Menyuapi klien , hanya habis 1 sendok, insulin injeksi tidak diberikan



S : -
O :
GDA 141mg/dl
Makanan masuk 2 sendok, muntah -
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan

Tanggal 26-3-2003
Diagnosa I : Pola Nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
08.00

08.04

08.10



10.00


12.00

Mengkaji pernafasan

Mengatur posisi semi fowler

Memonitor  kepatenan sistem oksigen
Oksigen masuk 3L/mnt

Mengkaji pernafasan
RR : 34 X/mnt, PCH (-)
Ronchii (-) Wheezing (-)
Mengkaji pernafasan
RR : 36 X/mnt, PCH (-) Ronchii (-) Wheezing (-)


S : -
O :
RR 38X/mnt, PCH (-) Ronchii (-) Wheezing (-)
BGA tidak dievaluasi
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan, konsul kardiologi

Tanggal 26-3- 2003
Diagnosa II : Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan peningkatan osmolaritas sekunder terhadap hiperglikemia
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
08.00


08.10


08.30

10.10


13.20

Mengkaji TD dan nadi
TD: 110/60 N: 100 X/mnt S: 36,5 oC
CRT 2 detik, Kulit Pucat
Memonitor kelancaran dan kepatenan infus
Infus PZ lancar, jumlah tetesan 14 tts/mnt
Mengkaji TD dan Nadi
TD: 110/60 mmHg N : 100 X/mnt S : 36,5 oC
Menentukan Intake dan Output Cairan harian

S : -
O :
TD : 110/70 mmHg, N : 100 X/mnt S : 36,5oC
I: 600cc, urine : 400 cc
Infus lancar
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan

Tanggal 26-3- 2003
Diagnosa III : Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan katabolisme, penurunan intake
Jam
IMPLEMENTASI
T.Tangan
EVALUASI
08.20


08.25


08.30




09.00



12.00
Membersihkan mulut klien dengan air hangat

Menganjurkan keluarga menyuapi klien agar klien merasa diperhatikan

Mengkonsulkan pada ahli gizi, tentang kondisi klien /menentukan menu untuk persiapan pemberian sonde

Menjelaskan pada keluarga tentang pentingnya pemasangan sonde untuk membantu makan klien

Injeksi actrapid sementara tidak diberikan, karena klientidak mau makan

S : -
O :
GDA hari ini tidak dievaluasi
Makanan personde akan dimulai besok , siang ini hanya makan 4 sendok , keluarga yang menyuapi klien tidak mutah
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan





No comments:

Post a Comment